Rabu, 23 Juli 2014

sister...s

pagi hari tenang harusnya kalo aku nggak ngomong sama bedebah yang sayangnya adekku ._.

oke itu kejam.

Maksudku aku SEBEL banget sama bocah satu itu. cuma bisa bilang berisik banyak bacot padahal dia sendiri juga nggak dalam posisi yang benar

SOMPRET!

oke ini masalah kecil sih.

tapi nggak kalo aku inget something that going through on this.
cuma koleksi komik dan novel sepeleku yang menurut dia nggak penting dan pantes untuk diremehin yang sayangnya temen-temennya dia yang juga menurut dia nggak ada apa-apanya dimata dia yang ternyata pengen pinjem novel dan komik remehku yang selanjutnya bisa ditebak lanjutannya. yap, dengan tidak berperi'pertanggungjawaban' mereka hilang begitu saja.

oke itu lebay.

mngkin beberapa dari kalian mikir 'apaan sih cuma sekumpulan kertas bau yang bahkan kalo diloakin harganya nggak sebanding sama tas wangiku ini' atau 'yaudah sih tinggal beli lagi aja ribut' atau 'itu sih masalah elo, gue nggak peduli'-buat siapapun yang bilang kalimat terkahir ini 'kkeojyo!'

bisa dibilang barang barang yang dimata kalian kayak tahi anjing itu sebenernya berharga buatku. mungkin dari kalian nonton film, shopping, jalan-jalan adalah penghilang stres yang ampuh, tapi aku nggak tertarik dan lebih milih berkutat sama sari-sari pohon yang dikeringin itu(re:kertas, yang mana kalo dikumpulin jadi buku). aku suka baca, aku suka ngoleksinya juga. dan sama kayak kalo kalian kehilangan tas atau ada yang nggak sengaja numpahin jus sehingga kuku-kuku kalian yang kinclong itu kotor, aku juga nggak suka kalo ada orang yang bersikap nggak bertanggung jawab sama buku, apalagi bukan buku miliknya, apalagi itu BUKUKU!

oke keliatan banget kan aku orang kayak apa.

stingy, disguisting, whateverlah

haaah sudahlah, ngedepin manusia yang satu itu -kebetulan lahir dari ibu yang sama kayak aku- emang aku harus ngebuang otak dan hatiku. harus bener kosong kalo sama dia. kerasukan aja sekalian. isshi

emang kalo dibandingin dia aku nggak ada apa-apanya. dia yang dari tk aja pialanya udah 15 jelas bukan perbandingan yang bagus. bahkan kadang aku ngerti gimana ayahku nunjukin hal itu, meskipun cuma slightly dan nggak sengaja, hampir nggak keliatan.

sini aku deskripsiin adekku kayak apa.

dari kecil dia udah cerewet, banyak orang yang gemes ama dia. terus semakin kesini, bisa dibilang dia supel, dan dengan cepat punya banyak temen -hal yang bener-bener bikin aku iri-. dari sd sampe sma sekolahnya selalu sama kayak sekolahku. waktu un sd nilainya sempurna. meskipun dia selalu ngeluh 'gimana nanti', tapi dia bisa ngebuktiin kalo dia bisa. satu hal lagi yang bikin iri : kemauan dia keras, nggak tinggi kadang tapi dia konsisten ngewujudinnya.

terus juga waktu smp dia pernah dengan cueknya bermasalah dengan guru yang waktu aku sekolah disana selalu ditakuti. dirumah aku cuma bisa cerita gimana sepak terjang guru itu, gimana nyebelinnya monster satu itu. tapi adekku malah nyamperin masalah, yang bikin dia dikeluarin dari kelas si monster. dimata guru-guru mungkin dia nggak melakukan hal yang bijaksan, tapi dimataku dia keren. gimana nggak, tiga tahun aku dan temen-temenku ditindas-eh diajar- sama monster itu tiga tahun pula kami diam tutup rapat mulut kami. eeh dia dengan slebornya nyablak gitu aja. oya waktu un smp, nggak usah ditanya un nya dia jauh dari kata biasa aja.

habis itu dia masuk sma yang sama kayak aku, yang bisa dibilang salah satu yang baik lah di kotaku. waktu sma adalah masa yang paling menyedihkan dan suram buatku, tapi nggak buat dia. waktu ditahun pertama, dia udah ikutan ini itu, kenal dan deket sama senior, enjoy sama guru, grab every chances she can.

selain itu dia juga punya looks, nggak malu-maluin kalo lagi dibawa jalan sama temen-temen atau keluarganya. dia punya talent, dia punya masa depan. bisa diliat, banget. beda kayak aku yang... nggak usah dibahas --"

watak dia sama persis kayak ibuku : cuek, slebor, 'itu elo ini gua', dan sedikit nggak berperasaan. kadang dia nggak bisa liat kalo dia salah dan bahkan nggak ngerasa ada permasalahan disitu --", hobi bikin susah semua orang. makanya dia hebring banget kalo dirumah, ketemu sama yang sejenis. yaah bukan hebring juga sih, hebring menurut dia-apalagi tuh --"

ngiri? iya banget. adekku 4, dia dan 3 cowok. ayahku dari awal pengen punya anak cowok, sayangnya gagal (cewek), terus keluar dia (cewek), baru deh berturut-turut tanpa ampun dikasih 3. jelas highlight dirumah kami adalah the three musketeers itu, dan sekarang ada rising star baru : dia dengan segala kecuekan dia yang menurut orangtua kami nggak-usah-dipermasalahkan-kamu-aja-yang-ditahan. sedangkan aku cuma trainee yang bahkan nggak tahu bisa debut dan jadi rookie yang baik.

sebagai kakak aku gagal, sebagai anak aku juga udah nggak di kapal yang namanya sukses (is it too early?).

mungkin karena aku anak pertama yang diharapkan cowok makanya aku nggak bisa sepenuhnya bersikap kayak cewek. aku males, males bersih-bersih, males tidur, males bangun, males belajar, males keluar, males didalem, endingnya males hidup dan males mati. haha, nggak.

ibuku sering ngomentarin penampilanku. aku nggak punya penampilan sebenernya jadi aku bingung apa yang jadi masalah. emang sih aku berantakan, dan raut wajahku nggak ngenakin (?). dari luar aku keliatan sinis dan nggak mau tahu, padahal sebenernya aku pengecut, pecundang yang penakut.

well itulah kisah the sisters (?) yang menurutku menggelikan... it's too ridiculous
aku dengan segala kekurangan dan adekku dengan segala kelebihannya.... too obvious

god... damn eh salah thanks

bye



Tidak ada komentar:

Posting Komentar