Selasa, 24 Maret 2015

Pathcode #CHEN



OMG demi apa teasernya chen udah keluaarr
OMG GOD THIS TEASER IS SOOO! CHEN IS OUT!
lhjaSDfvouaSJRHCuR87OUEqhrj;awSHEJPO:uje{ioXQUo;kjgbfSDHJFLK;a

But hey, do you guys think that chen's teaser doesn't have much teories? oh my god i'm so sad T.T but at least some people guess it right : after this, baek teaser's is out (mentioning about light, shine, or something)

Jumat, 20 Maret 2015

DO YOU THINK YOU #KNOWANXIETY ?


Kalian semua pada punya facebook kan? *pastilah
kalo iya coba deh buka link diatas. Kalian bisa konsultasi untuk diri sendiri, cari motivasi, maupun share yah siapa tau ada yang membutuhkan. Salah satu post nya yang ngena banget (#akubanget) kayak gini nih


picts by  : MORE FM

Depression is Quiet, Anyone can fall victim to it. And much like a mask, people hide it with a smile.. and an "I'm Fine". Nobody can detect it but yourself, because disguising it is easy. The cheerier you are, the lest they'll suspect. But you can't hide it forever. Everybody reaches a breaking point. But that's okay. There is love and support all around you. By talking with others, you will get the help and assurance that you need to fight through it .. together. Don't be ashamed, there are people out there who understand. 
You are precious, You are loved, You are NOT alone. 

Have patience with all things, but most improtantly, have patience with yourself. Later, see each every new day as an opportunity to grow. We'll always be here, waiting for you! 

Sabtu, 07 Maret 2015

think bout it.

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, 
“Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?”

Sebagian besar murid-murid itu menjawab, 
“Aku benci kamu!” “Kamu tau aku buta!!” “Kamu egois!” “Nggak tau malu!”

Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam saja itu menjawab. Kata si murid, 
“Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, ‘Tolong jaga anak kita baik-baik’”.

Guru itu terkejut dan bertanya, 
“Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?”

Murid itu menggeleng. 
“Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.”

Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata,
 “Jawaban ini benar.”

Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian. 

Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup. Dia menulis di buku harian itu, 
“Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.”

Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.

Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.

Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.

Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.

Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.

Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.

Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karenna kamu ada di dalam hatinya