Jumat, 26 September 2014

Stay and Listen

Hanya karena yang lain diam, bukan berarti mereka nggak lagi ngerasain apa yang pernah kamu rasain kan?

Hehe, habis diingetin sama temen.
Intinya sih, lebih berani ngomong ke orang langsung aja daripada misuh-misuh behind their back, actually it more hurt. Bayangin aja, tiap aku sensi atau marah, atau nggak suka aku langsung ambil hape dan ngakses sosmed. Ngamuk-ngamuk sendiri aku disana. Mengungkapkan ke 'nggak suka' anku terhadap situasi maupun keadaan waktu itu. padahal kalo kita marah kan lagi dikuasain setan yak? kata-kata yang keluar nggak pernah baik, dan selalu nyakitin.

Well... everything doesn't need to be talked about..

Yep, doesn't need to be talked about. aku emang nggak ngomong, tapi aku nyetatus dibelakang. Teman-teman yang baik, hal itu tidak benar jadi jangan ditiru yaahh

sekarang, harus lebih selektif aja deh pilih kata-kata, dan kalo emang ada yang ingin diungkapin, ya ngomong langsung aja jangan dibelakang begitu.. tapi tetep liat sikon, bener harus diomongin apa nggak.

terus..
ng...
semakin kesini, semakin umur kita nambah, semakin kompleks juga masalah yang ditemui.
kadang, peraturan sama norma nggak bisa nyelesaiin semua dengan baik. ada kalanya kita harus pake indra keenam kita : hati. hayo ngaku siapa yang pernah belagak buta dan nggak punya ati dengan membabi buta menyingkirkan yang dikata salah dan mengikuti apa yang disangka benar? atau justru menjadi oportunis, menonton semua dari pinggir dan cuma menunggu, berkata "oy udah belum?", "oy jadinya gimana?", "oy pikirin dong!".

SEMUA pasti pernah. aku, KAMU, dia, mereka, semuanya. boong kalo kamu nggak pernah.
bingung yak solusinya gimana? iya sama aku juga bingung hehe...
sebenernya sih simpel aja. dibalik semua kelakuan, SELALU, ALWAYS, ADA, YANG, NAMANYA, ALESAN.

tapi udah ngetren kata-kata "alah alesan" duluan sih...
apa yang salah dari alesan coba? nggak masuk akal? nggak berguna?
well, itu yang diucapkan dia ke kita, nah yang sebenernya? mana kita tahu

makanya jangan duluan nge judge ALAH ALESAN
sumpah benci banget sama kata-kata itu
orang kita aja ngerti nggak mungkin ada asap tanpa api
lah masak yang begini kita mesti ninggiin ego dan balik badan?

kita dikasi dua telinga dan satu mulut buat lebih banyak ngedengerin
coba deh sekali aja...
Just stay, and listen
don't cut their words, don't shout your ego
slowly you'll understand why
slowly you'll never ask them why again




Selasa, 23 September 2014

Inside

Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita, tidak perlu siapapun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan.

Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita itu keren atau tidak, bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia.

Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.

*Tere Liye
..
....
.........

"Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri"
Asik banget Bang Tere Liye kata-katanyaaah~

Minggu, 21 September 2014

Lagi Galau

I just can’t make my mind straight tonight

nggak ada satu lagupun yang bisa ngungkapin dan nyeritain perasaanku malem ini, jadi nulis random aja yaa...

I mad at people, people yell at me
I ignore people, people make me invisible
I hide everything from people, people faking me
I annoy people, people makes me sad L

Ada beberapa orang yang menurutku bisa aku percaya. Disaat aku mulai ngasi semua ke mereka, satu persatu mereka menghilang. Mataku masih bisa ngeliat mereka, telingaku masih bisa ngedenger mereka, dan aku masih dapet kabar mereka. Tapi, disini *nunjuk hati, udah nggak bisa lagi aku raih. Itu terlalu jauh, bahkan bintang aja masih lebih kerasa L

Aku Cuma butuh rumah, aku butuh pintu yang bisa aku masuki, aku butuh isinya untuk menerima, aku butuh seisi-isinya untuk berinteraksi. Tapi yang aku dapet Cuma jendela somplak dan pintu yang kuncinya udah patah didalem, nggak bisa dibuka lagi.

Perasaan itu nggak bisa berubah, manusianya yang berubah.

Iya, berubah lebih baik, maju. Dan untuk kedua hal itu manusia mulai nyari rumah baru, mencari cangkang baru. Ada yang lebih tertarik sama cangkang yang glamour, ada yang colourful, ada yang comfy, dan ada yang keras, tahan dengan kondisi apapun. Sedangkan aku disini? Masih mengintip ke jendela-jendela rusak itu, ngecek masih ada nggak ya yang dirumah?

Aku belum mampu ninggalin rumah, aku belum mampu nyari cangkang sendiri. Kalo keluar rumah tanpa cangkang, bisa dibilang aku belum layak. Aku masih rapuh, dan jauh dari ekspektasi. Aku produk gagal, aku sesuatu yang nggak bisa diharapkan.

Kalo di kandang sendiri aku kuat, aku berani, bahkan aku bisa dicap penindas. Disaat aku keluar, semua itu berbalik arah, matahari pun menjadi salah satu musuhku. Aku lebih suka bulan, akan lebih menyenangkan kalo ada bulan disiang hari -_-

Satu solusi yaitu : PERUBAHAN. Iya, change. Sayangnya saat ini dunia dipenuhi pelari. Mereka dengan cepat berubah dan meninggalkan apa yang ada dibelakang mereka begitu saja. Dan yang ditinggalkan? Selow, mereka juga dengan cepat berubah.

Tapi aku masih nggak bisa ngikutin ritme itu L

Aku masih lamban, berubah pelan-pelan. Karena jika aku memutuskan berubah, aku nggak bakalan lagi nengok kebelakang, berharap menjadi yang dulu.

Ketika aku berubah, aku benar-benar memutuskan apa yang harus kubawa, dan apa yang nggak.

Ketika aku berubah adalah saat dimana langit memuntahkan hujan kubis

Ketika aku berubah…


Ah aku bahkan nggak bisa mengira-ngira kapan itu terjadi

Sabtu, 13 September 2014

Kenangan

Aku telah merangkak maju selama ini,
Tapi aku rasakan aku berlari
Menyimpan udara sebanyak mungkin di relung paru
Dan menghembuskannya sedikit demi sedikit

Tapi hey, aku lelah
aku ingin berhenti sejenak dan bebalik
berjalan melewati ruang dan waktu

Tapi hey, aku sendiri
tak ada lagi kujumpai masa itu
semua telah berlari menuju mimpinya masing-masing

aku terduduk diam menatap sebuah kosong
tak ada apapun, tak ada kamu
hanya ada aku, semburat terakhir senja,
dan kenangan saat kita bermimpi bersama

Sebuah kenangan akan mimpi
Sebuah mimpi tentang kenangan