Rabu, 28 September 2016

work

Desember sore, ruang hijau, sesi wawancara

“kamu lebih suka kerja sendiri atau sama kelompok?”
“emmm… saya sih lebih suka sendiri, tapi kalo kelompok saya bisa kok,”
“kenapa gitu?”

Kenapa? Sini aku kasih tahu.

Kalau kamu kerja sendiri, kamu yang memutuskan, kamu yang siap ambil resiko, kamu yang menentukan apa kamu akan meminta pendapat, dan kamu yang mempertimbangkan.

Kalau kamu kerja kelompok, kamu harus bisa menyatukan pendapat, kamu harus bisa berbagi tugas, kalau kamu yang kerjakan sendiri semua kamu dimakan, kalau kamu tidak kerja kamu dibunuh, kalau kamu tidak bisa megambil keputusan kamu dijadikan bulan-bulanan setahun.

Kalau kamu kerja kelompok, kamu harus siap bekerja sendiri, harus siap dimaki kamu seenaknya, harus siap berasa tidak punya partner, karena toh partnermu lebih sibuk dan punya kerjaan yang lebih penting daripada recehan yang bahkan tidak dapat kamu tangani itu.

Kalau kamu kerja kelompok, siaplah pusing, bukan karena tugasmu, karena kamu terlalu memikirkan perasaan partnermu itu, karena kamu terlalu memikirkan mana salah mana benar, karena tiba-tiba ideologi menjadi landasanmu, kemanusiaan menjadi utama. Karena, kamu tidak bisa punya hati dingin jika kamu bekerja kelompok. Tapi kamu tidak bisa menjadi tempe jika kamu bekerja kelompok.

“soalnya kalo kelompok kadang ada yang suka titip nama, terus takutnya jadi ngga rata kerjaannya,”
“oogitu.. jadi intinya kamu lebih milih kerja sendiri?”
“lebih suka sendiri, tapi kalo kelompok saya siap,”
“intinya sendiri?”
"ng.. iya,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar