Kita tidak perlu sibuk-sibuk menjelaskan ke orang lain jika kita merasa benar dan yakin. Buat apa? Toh, pendapat orang lain tidak akan mengganggu kebenaran dan keyakinan tersebut.
Maka, jika kita ternyata repot-repot memilih menjelaskan, membela diri, bahkan ber-argumen kepada orang yang bahkan kita kenal juga tidak, dilakukan pula di tempat orang lain, itu sih simpel menunjukkan ada keraguan diri sendiri.
Itulah kenapa guru-guru dulu yang dalam wawasannya, menolak berdebat. Dia cukup menyatakan pendapatnya di hadapan murid-muridnya; atau menulis buku-buku, tapi tidak akan bersedia berseru-seru di tempat orang lain, berbantah-bantahan, berdebat, pun bergegas harus berkomentar
--padahal tidak ada pula yang meminta berkomentar.
*Tere Liye
daripada ngomong a nyampenya b,
daripada ngomong sampe berurat nggak ada yang ngedenger
daripada ngomong tapi nyakitin dan mbikin masalah
emang diem itu sejuta makna dah! sedeeeep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar