Jumat, 07 September 2012

Rendah Hati


Waktu kelas 5 SD, wali kelas saya cerita tentang renungan yang sampe saat ini masih terngiang di benak saya. Namanya pak Ali Muhtadi, beliau termasuk orang yang ‘alim’ di lingkungan sekolah saya dulu. Tapi *seinget saya* beliau berteman sama preman pasar *eits jangan mikir macem macem dulu*.


Ya tahulah preman gimana, minum, mabok, ngrokok, teriak teriak sok stress gak jelas. Meskipun begitu, Alhamdulilah beliau bisa menahan diri untuk nggak ikut ikut kelakuan mereka yang agak random.

Nah, suatu Jum’at siang, dimana laki laki muslim yang baik berbondong bondong menuju masjid untuk sholat jum’at, beliau masih bersama teman teman ‘ajaib’ nya*hehe*. Si teman tanya “hoy, situ gak ke mesjid?” pak Ali yang kebetulan sedang dirundung masalah hanya diam, dan malah balik bertanya, “lha situ nggak ke mesjid juga?” Si teman tadi Cuma terkekeh sambil menepuk nepuk pundak beliau, terus bilang “lhah masak saya yang begini ke mesjid? Kamu saja, kan kamu sudah jadwalnya ke mesjid wayah ngene. Kamu aduin tuh, masalah kamu ke Tuhan, pasti langsung cess pleng, wahaha,”

Pak Ali terhenyak. Bener juga. Subhanallah, mulut preman didepannya yang biasanya mengeluarkan kebun binatang beserta pernak perniknya itu pun mengajak kebaikan kepadanya, meskipun dia sendiri nggak mengerjakannya. Tapi paling nggak, preman itu sudah sadar tentang kebaikan Allah kepada makhlukNya, dan bagaimana makhlukNya tunduk dan beribadah untuk membalas kebaikanNya.

Kira kira begitu ‘bentuk’ dan inti ceritanya, hikmah dan ibrahnya monggo di petik sendiri.

Dan selain itu ada teman saya yang sama sama Rohis ngirimin sms motivasi yang Alhamdulilah bermanfaat juga buat teman teman yang menerima. Namanya Imam Prasetyo, orangnya unyu dan baiik banget ^^,  dia ngirim kalau hal yang diwaspadai dari berkawan dengan orang mulia itu adalah merasa sama, padahal selama ini kita hanya pemantul cahaya mereka.

Dan dari kedua wacana tersebut entah kenapa menuntun saya pada satu kesimpulan yaitu ‘bisa rumangsa nanging ojo rumangsa bisa – bisa merasa tapi jangan merasa bisa’, kerendahan hati.

Berkumpul sama orang mulia itu menenangkan hati dan jiwa, tapi jangan menganggap kalau kita sama dengan mereka, kita nggak sama dan bahkan nggak lebih baik dari mereka

Berumpul sama orang bejat itu rawan maksiat, tapi dengan melihat mereka dan mendengar mereka kita bisa belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik

Nggak selamanya ayam Cuma ngeluarin kotoran yang bau, ayam juga ngeluarin telur yang sehat dan bisa bikin perut kenyang. Bahkan kotorannya pun bisa bermanfaat buat manusia juga, jadiin pupuk misalnya

Jangan memandang rendah orang lain, karena kita sendiri juga nggak tahu siapa yang rendah di hadapan Allah Ta’ala

Nggak semua yang kita anggep baik itu baik, dan nggak semua yang kita anggep buruk itu buruk

Yang bisa kita lakukan sebagai manusia adalah mengucap Bismillah dan berdoa memohon ridha Allah, berlomba dalam kebaikan.

So, don’t be afraid, don’t  have no fear. We move together, Insya Allah we win together

Together to be Better ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar